Fundamental Analysis 19 September 2019
View PDF
19 Sep 2019

Walaupun DJIA sempat tertekan selama perdagangan Rabu, akhirnya diakhir perdagangan ditutup menguat sebesar +0.13% setelah The Fed memotong FFR sebesar 25 bps menjadi 2% serta menyuntik likuiditas ke perbankan selama 2 hari sekitar USD 77.15 miliar. Disamping itu, penguatan juga terjadi atas harga komoditas logam dimana Nikel dan Timah masing-masing menguat +0.84% & +0.40%. Sentimen positif tambahan, disamping dari penguatan DJIA &  harga komoditas logam, juga datang dari penguatan sebagian Bursa Asia Kamis pagi ini dimana kesemuanya itu menjadi katalis bagi penguatan lanjutan IHSG serta perkiraan akan kembali diturunkannya 7DRR oleh Bank Indonesia. Mengetahui sentimen tersebut, Kamis ini kami merekomendasikan untuk trading atas saham-saham di Sektor Logam, Properti, Bank, Infrastruktur, Pakan Ayam dan Konsumer. IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,239 - 6,332. Adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah INCO SSIA BNLI SMRA MDKA PGAS BBTN CPIN CTRA PZZA.

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariatif. Bursa saham benua kuning bergerak bervariatif pada perdagangan akhir kemarin.  Indeks Shanghai ditutup menguat sebesar +0.25%, diikuti oleh Indeks Kospi menguat sebesar  +0.41%, namun Indeks Nikkei dan Indeks Hangseng melemah masing-masing sebesar –0.18% dan –0.13%. Sementara itu, Dow Jones ditutup menguat sebesar +0.13% ke level 27,147, S&P 500 menguat flat (+0.03%) dan Nasdaq melemah sebesar –0.1%. Wall Street ditutup menguat terbatas sejalan dengan pemangkasan kembali suku bunga The Fed sebesar 25 bps menjadi 1.75%-2%, namun terjadi perpecahan diantara pembuat kebijakan The Fed mengenai arah kebijakan selanjutnya dimana satu meminta penurunan lebih lanjut sebesar 50bps dan dua lainnya tidak menginkan adanya penurunan. Penguatan tersebut juga didorong oleh harapan damai dagang AS-China yang ditandai pembelian produk pertanian AS oleh China dalam jumlah besar dan pertemuan delegasi kedua negara tersebut di Washington pada minggu ini. Di samping itu, meredanya konflik di Timur Tengah mendorong pulihnya harga minyak mentah dimana harga minyak WTI  melemah  –2.07% ke level USD 58.11 per barel.

Pada perdagangan 18 September, IHSG ditutup menguat sebesar +0.64% ke level 6,278 meskipun investor asing tercatat melakukan aksi net sell dengan nilai mencapai Rp   338 miliar.  Penguatan tersebut seiring dengan penantian pelaku pasar akan keputusan RDG Bank Indonesia pada Kamis ini.



PT MNC Sekuritas

MNC Financial Center Lt. 14 – 16
Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340
Telp : (021) 2980 3111
Fax : (021) 3983 6899
Call Center : 1500 899